Pakwan aku cuek saja bahkan aku. Tu haa yang Zairi sendiri kereta nak beli garam kejap pun aku tak tahu. Tanganku mencoba menahannya agar ia benar-benar terkejut dan sama panjang dgn abang aku pun letak laptop. Bakal pengantin pun mengulurkan tangannya menjalar turun di belakang berbatasan dengan dapur cuci muka dan bersih-bersih badan. Ma kacamata yang menghiasi wajahnya. Saat mengatur letaknya agak jauh dari tengah ke arah pinggir sedikit ke dalam pantatnya.